Tuesday, July 28, 2009

hasrat

Beberapa hari yang lalu ada yang berkomentar "Bukankah lebih baik bercermin dan menilai diri sendiri daripada mencoba menilai orang lain." perkataan itu sejenak terasa menggelitik hatiku, mungkin ada rasa tersindir, ada rasa penyangkalan. mungkin apa yang dia katakan adalah benar adanya, tapi Wallahu Alam.

Kembali mengingat pernyataan itu, mencoba dan berusaha untuk tidak mencampuri urusan orang lain. tapi kadang, ada suatu beban moral yang tak bisa ku tinggalkan. aku merasa tak bisa berdiam diri saat melihat orang-orang sekitar, orang-orang yang dekat dengan kita, orang yang kita sayangi menurut pandangan kita adalah salah. bagaimana jika itu terjadi? apakah bisa dilakukan tanpa ikut mencampuri urusannya?

Pada suatu hari, berita-berita di TV menayangkan tentang tragedi bom kuningan kedua, di JW marriot dan Ritz Charton. banyak orang tiba-tiba bermunculan dengan statement-statement mereka sendiri-sendiri, memberikan gambaran itu salah, ini yang benar, dan sebagainya.

Mengikuti dan menyimak sambil memendam ironi. ada rasa geli dan ketawa getir dalam hati sendiri. Orang yang berkomentar ndi TV-TV dan Berita-berita mengungkapkan kebenaran dan kemanusiaan menurut pendapat mereka sendiri, tapi yang bikin aneh, dan menurut saya menggelikan adalah.. dia bicara tentang kebenaran tapi dianya sendiri tidak menjalankan kebenaran di sisi lain.

Jadi ingat cerita temanku, tentang kasus di iran katanya. ada seorang aktivis wanita disana, muslim, yang memperjuangkan sesuatu yang diyakininya, tetapi akhirnya dia tewas tertembak. masyarakat disana mulai menyampaikan pernyataan pernyataanya,,, dia (aktivis tersebut-red) adalah orang yang benar. apa yang aneh??? ternyata aktivis wanita yang tertembak yang dikatakan benar tersebut adalah orang yang tidak menutupi auratnya. apakah tidka menutup aurat itu adalah suatu yang dibenarkan?? bagaimana orang memperjuangkan kebenaran tapi dirinya sendiri tidak benar???

kembali ke orang-orang yang bermunculan di TV tadi. yang saya yakini adalah, bila seseorang yang tidak menutup aurat adalah salah dan tidak dapat dibenarkan. lalu bagaimana dia bisa menyatakan jalannya adalah lebih benar dari pada pelaku pengeboman sedang dia sendiri telah berbuat maksiat disisi yang lain. ingat sebuah ayat:

"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab? Maka tidakkah kamu berpikir?" (QS 2:44)

Kembali di tegaskan.. Maka tidakkah kamu berpikir? bagaimana tidak menggelikan dan aneh?? bagaimana dengan anda?

yahh.. kembali ke persoalan mencampuri urusan orang lain. tidak tahu itu sebatas keinginan diri atau hasrat. tapi apakah harus diam saja? manakah orang yang lebih benar jalannya, orang yang diam saja, mengurusi dirinya sendiri atau berusaha mengingatkan yang lain?

kadang pertanyaan itu datang,,, dan akhirnya biar tak mencampuri urusan orang lain, mending nulis aja disini kali yaa...