Monday, February 15, 2010

Pohon yang Baik

Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.

Menggambarkan sebuah pohon yang baik itu seperti jiwa, orang yang baik pula. dimana orang yang baik adalah orang yang berguna bagi orang lain, yang mampu memberikan buahnya kepada banyak orang di sekitarnya. mungkin ini terkait dengan sabda Rasulullah:
"Paling baik orang diantaramu adalah orang yang banyak berguna bagi
orang lain"

Beberapa hari ini selalu terfikir akan hal itu. sudahkan aku bermanfaat bagi orang lain. benarkah aku sudah bermanfaat bagi orang lain.

5 hari dalam seminggu, aku sibuk dengan urusan dunia, mencari "nafkah" untukku dan keluargaku (salah satu alasan yang kubuat atas kesibukanku mengejar dunia). 2 hari dalam seminggu, mungkin ku habiskan bersama keluarga, dan orang-orang terdekatku. lalu dimana letak "kesalehan sosial"-ku (meminjam kata dari Pak Miftah Faridh). ternyata aku orang yang tak berguna bagi orang-orang disekitarku.

Menjalani dan menghabiskan waktu hanya untuk memenuhi kewajibanku, atau sekedar menggugurkan kewajibanku.

Mengingat orang-orang terdahulu, ternyata orang-orang baik (benar) dahulu adalah orang-orang yang pada dasarnya adalah orang-orang yang gemar berbuat baik.

Bagaimana Muhammad Bin Abdullah remaja, menjadi orang yang sangat dipercaya kaumnya, selalu menyambung tali silaturahim, mencintai anak yatim, dan ringan tangan terhadap orang-orang disekitarnya. Sebelum akhirnya Belia SAW diangkat menjadi Nabi dan RasulNya

Bagaimana Musa AS. pemuda musa yang gemar berbuat baik, menolong kaum yang lemah dari bani israel yang dijajah firaun. menolong orang lain yang kesulitan, seperti membantu penggembala memberi minum onta mereka.

Bagaimana Salman Al Farizy, selalu menjalankan apa yang dia yakini baik, menjaga api-api para kaum majusi penduduk persi.

bagaimana Abu bakar As Shiddiq, yang menjadi seorang dermawan dimasanya.

yang pada Alhirnya, mereka ditunjuki Allah kejalanNya, memberikan mereka hikmah dan pengetahuan.

kembali ke diri, apa yang telah kuperbuat untuk orang lain, disekitarku. ternyata setelah kulihat, betapa kecilnya "dunia"ku, hanya sebatas aku, keluargaku, dan orang-orang terdekatku.

Pohon baik, akan dirasakan manfaatnya oleh orang-orang disekitarnya, sehingga ketiadaan pohon tersebut akan menjadi kehilangan yang sangat orang-orang disekitarnya.

Bila Allah memanggilku sekarang, mungkin hanya keluarga dan orang-orang terdekatku yang merasa kehilanganku. betapa tak bergunanya aku.

ternyata aku bukanlah orang yang baik, hanya cukup menjadi bagian keluarga yang baik, atau teman yang baik (mungkin itupun tak aku miliki)

Sedang dalam masyarakat dan orang-orang disekitarku, aku bukanlah apa-apa.

Aku bukanlah apa-apa... hanya titik hitam kecil disudut hitam kelam ruangan kehidupan ini...

15 Februari..

Dua tahun lalu.. tepatnya 14 februari 2008, aku menginjakkan kakiku di bekasi, kota baru bagiku. Setelah melalui perjalanan panjang, akal, hati, perasaan, hingga menuntun langkahku untuk berada di kota itu. Bekasi, awal kehidupan dunia perjuangan duniaku, mencari dan mengejar duniaku.

Di kota itu, bertemu dengan orang baru, suasana baru, kehidupan baru. Menemukan banyak orang, tetapi juga banyak meninggalkan orang lain. sudah menjadi aturannya, ada yang datang dan ada yang pergi. Hanya kesedihanku, bila perpisahan itu tak meninggalkan manfaat bahkan meninggalkan luka. Sahabat, maafkan aku...

Kembali ke kota itu, kota yang juga menyusun puing karakter hidupku, kota yang menyusun melengkapi puzzle kehidupanku, dan kota yang menjadi bagian dari hidupku

banyak memori yang tersimpan akan kota itu, dan kubiarkan semua terekam disini, di mata, kepala, dan hatiku. bahwa kota itu pernah menjadi bagian hidupku. semua cerita masih kuingat, tak lengkap tapi cukup untuk menjadi sebuah cerita hidupku.

dan hari ini, telah kutinggalkan kota itu, seminggu yang lalu, ke kota baru, karawang, kota sembilan matahari.


Bekasi, salah satu dalam awal perjalanan hidupku....

Wednesday, February 10, 2010

Pagi di Karawang

Pagi ini, terbangun dan merasakan hawa di tempat baru.. Karawang. tak seburuk yang kubayangkan.. bahkan tidak buruk sama sekali, sungguh picik pikiranku dulu. Ternyata keindahan itu bisa didapat dimana saja, karena letak keindahan itu ada di hati kita, dan bagaimana mata itu memandang. Agak melenceng dikit, tentang bagaimana cara memandang itu. seperti halnya sang pelukis akan lebih melihat keindahan pada sepatu yang rusak daripada sepatu baru, pada gubuk yang reot daripada rumah mewah, dan pesawahan daripada gedung-gedung mewah di perkotaan.

Karawang, kata orang kota yang sangat panas, kota dengan 9 matahari kata orang-orang. Memang karawang panas, aku juga merasakan akan hal itu. dan penduduk karawang pun memang mengakui demikian adanya, dan usut punya usut bukan karena menjadi kawasan industri yang menjadikan karawang panas, tetapi memang karena demikian halnya. Ini diakibatkan oleh dekatnya karawang dengan pantai , kata salah seorang pribumi disini saat di tanyakan tentang panasnya karawang.

tapi dibalik semua itu, pagi ini.. saat melihat matahari dipagi hari.. sepertiku melihat syurga di dunia. Di atas semua kesumpekan dan panasnya karawang, melihat matahari pagi yang begitu indah dan sangat terasa sekali keindahannya. dan pagipun terasa sangat nyamannya...

dimanapun berada, di Bumi Allah ini, adalah tempatku berada. semakinku mencintaiMu ya Allah..

Subhanallah, Ma khalaqta hadza bathila...