Thursday, March 25, 2010

Ghibah dan Bahayanya

pada tulisan sebelumnya sempat disinggung mengenai ghibah, mungkin sekalian untuk melengkapinya saja mengenai dan apa yang berhubungan dengan ghibah ini.

ghibah apa sich artinya? daripada me'reka-reka, mending langsung aja menurut penjelasan dari orang yang terpecaya (al Amin)

Al Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahihnya dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah? Para shahabat berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ، إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ

“Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia membecinya, jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak benar maka engkau telah membuat kedustaan atasnya.”

Di dalam Al Qur’anul Karim

“Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing (ghibah) kepada sebagian yang lainnya. Apakah kalian suka salah seorang diantara kalian memakan daging saudaramu yang sudah mati? Maka tentulah kalian membencinya. Dan bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat dan Maha Pengasih.” (Al Hujurat: 12)

Al Imam Ibnu Katsir Asy Syafi’i berkata dalam tafsirnya: “Sungguh telah disebutkan (dalam beberapa hadits) tentang ghibah dalam konteks celaan yang menghinakan. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyerupakan orang yang berbuat ghibah seperti orang yang memakan bangkai saudaranya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala … (pada ayat di atas). Tentunya itu perkara yang kalian benci dalam tabi’at, demikian pula hal itu dibenci dalam syari’at. Sesungguhnya ancamannya lebih dahsyat dari permisalan itu, karena ayat ini sebagai peringatan agar menjauh/lari (dari perbuatan yang kotor ini -pent). ” (Lihat Mishbahul Munir)

Suatu hari Aisyah radhiyallahu’anha pernah berkata kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam tentang Shafiyyah bahwa dia adalah wanita yang pendek. Maka beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَو مُزِجَتْ بِمَاءِ البَحْرِ لَمَزَجَتْهُ

“Sungguh engkau telah berkata dengan suatu kalimat yang kalau seandainya dicampur dengan air laut niscaya akan merubah air laut itu.” (H.R. Abu Dawud 4875 dan lainnya)

Asy Syaikh Salim bin Ied Al Hilali berkata: “Dapat merubah rasa dan aroma air laut, disebabkan betapa busuk dan kotornya perbutan ghibah. Hal ini menunjukkan suatu peringatan keras dari perbuatan tersebut.” (Lihat Bahjatun Nazhirin Syarah Riyadhush Shalihin 3/25)

nah, setelah mengetahui pengertiannya, yuukk kita kaji mengenai bahayanya:
1. Dosa,
karena perbuatan ini diharamkan oleh Allah dan Rasulnya. masih inget pengertian haram khan?
2. masuk neraka
nah loo.. apa buktinya, silakan baca QS 74:45, membicarakan yang bathil disana diataranya tafsirnya adalah termasuk Ghibah. ditambah lagi hadits dari Rasulullah saar isra Mi'raj
“Ketika aku mi’raj (naik di langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya dari tembaga dalam keadaan mencakar wajah-wajah dan dada-dadanya. Lalu aku bertanya: “Siapakah mereka itu wahai malaikat Jibril?” Malaikat Jibril menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya.” (H.R. Abu Dawud no. 4878 dan lainnya)
3.pahala kita dikurangi
nah, ditulisan sebelumnya telah disebutkan berupa hadits tentang hal ini
4. Allah membuka aib kita
nah, ini juga ada dalam hadits abu dawud (silakan di cari sambil belajar ya..)
5. ... lanjutkan saja sendiri.. dipandang dari segi sosial kemanusiaan dan kita sebagai manusia. juga konsep adil dan kebaikan

nah.. kawan-kawan semua, hati-hati nich terhadap bahaya ghibah, jangan terlena keasikan ngobrol ngerumpi malah jadi kebinasaan buat kita...

wallahu Alam

Wednesday, March 24, 2010

Perbuatan yang menyenangkan orang lain

tahukah kamu perbuatan yang menyenangkan kita tetapi juga dapat menyenangkan orang lain?

Ghibah.. atau bahasa kerennya membicarakan keburukan orang lain.

Suatu hal yang sepele memang, dan banyak orang menyukai perbuatan ini, terutama kaum wanita (bukan maksud diskriminasi,karena demikian di Quran disebutkan secara khusus, kalo ga percaya buka QS 49:11). saat kita ngobrol bersama teman-teman, ngerumpi, dari obrolan ringan kebanyakan akan berujung kepada membicarakan keburukan orang lain atau kekurangan orang lain.

padahal jelas tuch di ayat di jelaskan larangannya

Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. Al Hujurat (49):11

lah, kan yang diomongin bener tuch?
kalo ga bener, berarti kita memfitnah orang yang kita bicarakan, dan hukumnya adalah lebih besar (memfirnah lebih kejam dari pada membunuh, hah lo. dikatakan pembunuh aja ga mau, apalagi ini lebih kejam lagi)


koq menyenangkan orang lain (orang yang kita bicarakan)?

soalnya, orang yang kita bicarakan tadi bakal dapat bonus pahala dari kita, semakin banyak kita membicarakan tentang dia, maka semakin banyak pula pahala yang kita transfer ke dia?

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasululloh SAW bersabda : “siapa yang merusak nama baik atau merusak harta benda orang lain, maka minta maaflah kepada saudaranya (sesama muslim) sekarang ini sebelum dinar & dirham / mata uang tidak berlaku lagi (har kiamat). Jika ia mempunyai amal baik maka sebagian amal baiknya itu akan diambil sesuai dengan kadar aniaya yang dilakukannya. Kalau ia tidak mempunyai amal baik, maka dosa orang yang dianiaya itu diambil dan ditambah ke dalam dosanya.” (Shahih Bukhari no.1171)

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasululloh SAW bersabda : “Tahukah kamu apa arti mukhlis / bangkrut / pailit?” Jawab para sahabat, "Mukhlis menurut kami ialah orang yang tidak punya uang dan tidak punya harta." Sabda Nabi SAW, " Sesungguhnya orang yang bangkrut (mukhlis) dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakat, dan membawa dosa karena dia pernah mencaci-maki (menggunjing/meng-ghibah) orang lain (sesama muslim), menuduh-nuduh orang, pernah memakan harta orang, pernah membunuh orang serta dia pernah memukul orang lain. Kemudian dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (Shahih Muslim no.2211)


sebenarnya masih banyak bahaya ghibah yang lain, tapi sementara ini dulu aja...
(ada yang mau transfer pahala ke saya???)

Wallahu Alam bi Shawab

Tuesday, March 23, 2010

9:24 manakah yang lebih engkau cinta?

merasa tersindir dengan ayat ini 9:24
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

menengok kembali ke belakang, ternyata kehidupan sebagian besar manusia pada umumnya telah diisi oleh delapan hal tadi sebagai prioritas hidupnya. menengok saja kepada diriku, senin-jumat aku menghabiskan banyak waktuku bekerja jam 8-17, itupun kalo ga ditambah nongkrong dulu internatan dikantor atau ada kerjaan lain. tapi sebelum itu, bangun pagi, siap-siap untuk bekerja, dan sorenya atau malamnya istirahat, berjalan sampai jumat.

Kesempatan tinggal sabtu dan minggu,apakah untuk Allah Rasul dan berjuang dijalanNya?
ternyata tidak, sabtu minggu ku kuhabiskan bersama keluarga, istirahat, jalan-jalan, menenangkan diri (baca= jiwa)

Difikir kembali, manakah wujud cinta kita, cintaku kepada Allah, Rasul, dan Jihad dijalanNya?

Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah. dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal shaleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, (QS 9:120)

Kalau aku masih menyangkal, khan aku sudah sholat, puasa, zakat, haji, sedekah, baca Quran, berbuat baik kepada orang lain, bekerja juga niatnya ibadah?

nah, mungkin yang harus ditanyakan lagi adalah, definisi cinta kepada Allah, Rasul,dan jihad itu seperti apa?

kalau menilik kepada QS 9:120 tadi, ciri cinta itu adalah menyertai Rasul. Ngapain sich Rasul? Bekerja dari senin-jumat, trus sabtu minggu istirahat? apa yang Rasul perjuangkan, ibadah mencari rezeky untuk keluarganya saja? dan bagaimana juga dengan para sahabat yang menyertainya? hingga diayat tersebut dijelaskan kondisi orang yang berjuang itu kepayahan, kehausan, kelaparan, membuat orang kafir marah.

Atau jangan-jangan kehadiran kita ditengah-tengah orang kafir malah menyenangkan mereka?

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun

mungkin menengok kekanan kekiri, dimana banyak sekali bencana yang menimpa diri kita, mungkinkah merupakan salah satu ciri dari "keputusanNya" itu?

Wallahu Alam hanya unek-unek dalam hati yang belum tertenangkan...

Thursday, March 18, 2010

TErbanglah

Terbanglah wahai jiwa
Bebas lepaslah
Hanyutkan dirimu bersama angin
Dan larutkan jiwa bersama air

Biarkan jiwamu bebas lepas
berialh warna pada dunia

Tuesday, March 02, 2010

bernafas

Hari ini aku bisa bernafas
Karena aku hari ini bisa merasakannya sesaknya udara saat memasuki rongga dadaku
Walau bagaimanapun, ini kurasa lebih baik
Karena hari ini aku benar2 bisa merasakan bernafas

Aku merasa bebas bernafas
Bebas merasakan udara disekitasku
Sedikit demi sedikit beban itu rontok dari pundakku
Merasakan celah celah sempitnya
Sedikit demi sedikit merasakan air yang melewati sela selanya

Aku bisa berdiri
Merasakan kerikil-kerikil yang menusuk di kakiku
Merasakan duri-duri yang ada disekitarku
Dan aku merasa kembali melihat hidupku
Inilah kenyataan kawan

Bosan aku hidup dalam mimpi
Sembunyi dan terus sembunyi di semak berlumut yang bau
Aku lebih baik berdiri sendiri dan bangun dari mimpi
Walau kenyataan ini berat untuk dihadapi
Tapi tantangan ini, aku tak akan berhenti

Ternyata hanya sumbat kecil yang selama ini mengganjal
Terasa berat, karena terhimpit oleh beban yang lebih berat
Aku merasa hidup
Mungkin karena hasrat yang selama ini aku pendam
Aku simpan hingga busuk
Telah ku tumpahkan
Dan lega rasanya

Aku bisa bernafas lagi
Merasakan sesaknya udara yang berebut mengisi dadaku
walau bekas luka itu masih menganga
Tapi baiklah,aku toh masih bisa berdiri
Membuka mata, menatap hidupku sendiri
Peduli apa, pada apa yang akan terjadi

Aku merasa bebas
Dan aku akan tetap berdiri
Dan kemudian berlari meninggalkan kebusukan yang kau miliki
Aku akan berlari sendiri
Karena engkau tak pernah mau
Aku membersihkan ruanganmu

Aku mau berlari
menyongsong matahariku
Biruku
Hidupku
Dan bernafas bebas lagi....

Monday, March 01, 2010

2 Dimension

Benarkah ada manusia yang memiliki dua dimensi dalam hidupnya
Tepatnya, benarkah aku memilikinya
Dua jiwa yang terperangkap dalam satu tubuh
Bergerak dan bergantian, kadang berkelahi dengan diri sendiri

Daisuke...
Satu tokoh yang sangat kusuka, dua jiwa dalam satu tubuh
Menegaskan, dialah aku
Benarkah ada kenyataan yang seperti itu
Benarkah aku memiliki dua 2 jiwa dalam diriku
hidup dalam dua dimensi

tapi kadang ku merasa, bahwa aku tetaplah satu
Karena setengah dari bagianku kutemui pada orang lain dalam hidupku
Bisa merasakannya dan mengerti seperti halnya diriku
Walau kadang kupungkiri dan kutolak dengan akalku
Dan tetap, aku belum menemukan jawabannya
Apakah memang aku benar hidup dalam dua dimensi

Biru

Warna apa yang kusuka?
Selalu satu warna jawabannya
Biru...

aku sendri tak tahu mengapa sangat nyaman dengan warna itu, sedangkan hal-hal yang terkait dengan hidupku tak banyak yang berwarna biru. Saat ini hanya jaket yang melekat ditubuhku yang warnanya biru dan selama ini, hitamlah warna yang melekat di diriku, dan itupun bukan pilihanku.

Tapi berjuta kalipun orang bertanya apa warna yang kusuka?
Satu jawaban biru...

Sedangkan kalau aku tak selamanya biru menjadi pilihanku
Aku suka warna hijau
Suka warna merah
Suka warna putih
Suka warna hitam
Dan suka warna cerah...

dan hampir tak ada barang-barang yang kumiliki dan kupilih berwarna biru, tetapi kenapa aku selalu merasa biru?

Aku selalu biru, walau aku tampak selalu hitam...

Malam

Malam adalah rumahku
Tempatku bisa bersembunyi
Dari mata-mata yang membenci
Dan dari diri sendiri

Kadang ku merasa seperti pengecut
Seperti anak kecil yang ketakutan berlari
Meringkuk disudut gelap rumah
Menghindari cahaya yang seakan membakar kulitku

Aku sudah seperti makhluk malam
Yang takut akan siang
Dan damai dalam malam
Malam yang mendamaikanku
Dan menyembunyikanku..

Ilalang

Ilalang
Saat ini ku merindukan ilalang
Rindu akan harum wangi baunya
Dan gemerisik suara gesekan daunnya

Ilalang
Dimana kita sembunyi dari mereka yang ingin menelanjangi diri ini
Seperti ingin menyatu bersama ilalang
Merasakan kelemahannya
Saat daun keringnya diterbangkan angin
Tapi cukup kuat untuk menggores kulit siapa yang menerobosnya

tak tahu ku mengapa merindu ilalang
Hanya wanginya yang seperti mendekap hatiku
Dan tajam daunnya yang mengiris jantungku
Tapi tetap tak tahu
Hanya merindu...

Menerima

Apa yang akan kau lakukan
Jika takdirmu belumlah sebuah putusan akhir
Dan masih bisa engkau ubah
Janganlah diam

Dan bila segala upaya telah engkau lakukan
Untuk menjinakan singa yang mengancammu
Dan engkau tak berdaya
Hanya bisa menerima dan menghindarinya
Maka, terimalah takdirmu

Karena mungkin itulah yang terbaik bagimu
Di balik lemahnya dirimu saat ini
Berbaliklah, tapi jangan berlari
Susunlah tekatmu dan kuatkan dirimu
Hingga bila sampai waktumu
Tantanglah kembali singa itu
Hingga dia benar-benar jinak disampingmu

Banyak sekali kenyataan hidup
Mau tidak mau kadang tak bisa kita memilih
dan kita terpaksa dipilihkan dan terpaksa menerima pilihan
Terimalah, karena bisa jadi itulah takdirmu
Yang terbaik bagimu

Tapi, janganlah diam
Beranilah untuk berjuang
Menggeliat bila hanya itu yang engkau bisa
Dan tunjukan, bahwa engkau masih hidup
Setidaknya nyalimu tak pernah surut


Menerima tak berarti kalah
Karena kita tak pernah bisa melihat
Dunia ini dari empat dimensi
Kadang mata tertutup
Bahwa hidup kita sebenarnya menjadi lebih indah

Seperti masa lalu yang tak akan pernah bisa kita pungkiri
Tak bisa kita tolak atau kita ubah
Tapi tak perlu engkau sesali
Karena kita sekarang masih tetap bisa berdiri
Sekarang, waktunya kita menjadi diri kita
Tegak berdiri kembali

Terimalah apa yang telah engkau miliki
Dan raihlah apa yang engkau mimpi
Tapi ingatlah untuk tetap berpijak pada bumi
Karena dunia mimpi memang kadang lebih indah
Tapi itu bukanlah hidup
Disinilah, diatas tumpukan duri kita berdiri
Semakin kuat dan semakin berani
Untuk mengejar apa yang ada di indah mimpi

Tak selamanya menerima itu adalah kelemahan..