Tuesday, July 13, 2010

Demi Masa

Demi Masa
Sesungguhnya manusia dalam kerugian...

Amal sholeh apa yang telah kulakukan hari ini
Amal sholeh apa yang telah aku lakukan minggu ini
Tahun ini?

Sepertinya buku catatan amal sholehku semuanya masih bersih, masih kosong
tapi sebaliknya, catatan-catatan keburukanku semakin membabi buta
dan celakanya, semua itu tak kubarengi dengan amal sholeh?

Bukan hanya rugi, celakalah aku...

Aku berdiam diri
Aku tak menasehati kepada manusia untuk berada dalam kebenaran
Tak berbuat untuk bisa benar
Dan menghimbau manusia lain untuk benar

Aku berdiam diri
Tak menasehati manusia untuk bersabar
Berjuang dan bersemangat dijalanNya
Bukan hanya pasrah, tawakal
Menunjukan kesabaran mengalahkan segala musuh
Musuh diri, dan musuh Tuhan
juga, nafsu diri

Demi masa
Sesungguhnya manusia dalam kerugian

Dan demi masa
Aku benar-benar dalam kerugian
Bila benar demikian adanya...

Monday, July 12, 2010

Lelah.. mencari dalam terang

Lelah hati ini
Perjalanan panjang yang membawaku lari ditempat
Bahkan langkah ku semakin kebelakang
Bila menengok perjalanan yang tak tahu dimana ujungnya
Yang terasa.. lelah

seorang pemabuk ditanya, disaat dia terlihat kebingungan mencari-cari sesuatu di bawah tiang listrik.
"apa yang bapak cari?"
"saya sedang mencari uang koin saya yang terjatuh"
"emang tadi jatuhnya sebelam mana pak?"
"Di sebelah situ." jawab pemabuk sambil menunjuk tempat yang agak jauh dari tempat dia mencari-cari uang koinnya yang terjatuh.
"loh, lalu kenapa bapak mencarinya disebelah sini?"
"karena disebelah sini cahayanya lebih terang"
?????

Mungkin kita mengatakan bapak yang sedang mabuk tadi memang benar-benar orang yang bodoh. tapi bisa jadi, itu menggambarkan kehidupan dan keadaan kita sekarang, kebanyakan dari kita.

Kita kebingungan dalam mencari dan bersusah payah mengerjakan sesuatu yang tujuannya adalah tidak jelas, hanya karena kita merasa gelap dan tidak tahu untuk menempuh jalan yang seharusnya kita tempuh. Kita mundur dari arena perlombaan, karena mungkin disana kita akan terinjak, tertabrak orang lain dan mungkin akan terluka.

"ahhh.. lebih baik aku seperti ini dan berusaha seperti ini saja, disini lebih jelas!"


kita telah melakukan kemunduran yang dahsyat hanya karena kita kalah oleh keadaan. sampai kita kelelahan karena tak jua menemukan apa yang kita cari. Akhirnya kita berputus asa, duduk termangu dan merenung dibawah tiang listrik menunggu dan berharap keajaiban itu datang.

kiranya ada orang yang budiman mau mencarikan uangku yang terjatuh...

Friday, June 11, 2010

Quote

Mengapa kita merindukan.. masa yang telah berlalu menjadi kenangan...

Wednesday, April 21, 2010

ratapku

Ya Allah Ya Rabbi..
Engkau pemilik seluruh alam semesta ini
Pemilik langit dan bumi dan segala isinya
Engkau Maha Kaya
Dan tak ada yang tidak Engkau bisa Ya Allah
Karena sesungguhnya semua dalam genggamanMu
Dan sungguh, semuanya berada dalam kuasaMu

Aku ini kecil
Tiada berarti
Bahkan sebagai butiran pasir di gurun manusia
Aku lebihlah kecil
Tapi aku besar ya Allah
Aku bermakna
Karena aku memilikiMU

Engkau selalu melihatku
Mengakui keberadaanku
Sebagai makhluk ciptaanMU
Maka akuilah aku sebagai hambaMu

Aku kecil ya Allah
DihadapanMu aku tiadalah berarti apa-apa
Ada dan tiada diriku
Tak mengurangi atau menambah kemulianMu

Bila ku memusuhiMu pun
Tak akan pernah sebersit mengurangi Agung KuasaMu
Dan bila aku memujaMu
Tak sedikitpun menambah Kemaha-anMu

Bersyukurku padaMu ya Allah
Di kerdilnya hati dan jiwaku
Tak pernah Engkau meluputkan aku
Tak henti Engkau mencukupi dan mengurusku

Engkau datangkan semua menurut kehendakMu
Membelaiku dengan kasih sayang Cobaan dan UjianMU
Tapi Engkau selalu melihatku
Engkau tahu seberapa kuat dan lemahnya aku
Hingga tak pernah Engkau menganiaya aku

Aku yang kadang bodoh
Terlalu seringku melupakanMu
Tapi tak pernah Engkau meninggalkanku
Engkau selalu ada, saat ku ingin kembali padaMU

Engkau satu-satunya yang tak pernah mengecewakanKu
Setitik cintaku padaMu
Engkau balas dengan tak terhitung banyaknya kasih sayangMu
Engkau selalu ada, saat aku menujuMU

Ya Allah
Betapa dzalimnya diriku ini
Sering lupa akan kuasaMU
Sedang aku tak mampu bila bukan Engkau yang memampukanku
Kadang aku lupa meminta dan berharap kepada selainMU
Ku tahu itu salah, karena Engkaulah sebenarnya yang memberikan kepadaku

Ya Allah
Walauku sering lupa kepadaMU
Tapi, akhirkanlah hidupku
Dengan bertobat, dan ingat kepadaMU
Matikan aku di JalanMu
Hingga ku tak malu
Saat dosaku terbuka di mata hamba-hambaMU
Maka tutupilah dengan tobatku
Dan akhirkanlah masaku
Dengan hati, jiwa dan raga menghadapMu

Sungguh, tak bisa ku menghitung
Betapa aku mencintaiMu

Wednesday, April 07, 2010

Kesulitan

Dengan datangnya kesulitan dalam hidup kita, seharusnya kita bersyukur...

Anggaplah kesulitan itu sebagai ujian hidup, dan karena kesulitan ini adalah ukuran dari seberapa banyak kita belajar tentang arti hidup itu sendiri, dan ujian tentang keimanan kita seberapa kita yakin akan adanya Allah dan Hari Kemudian.

Saat kesulitan itu datang, kita dapat mengukur kemampuan dan kekuatan kita. Seberapa mampu kita menghadapi kesulitan dan seberapa kuat kita bisa mengalahkan kesulitan itu. Tanpa adanya kesulitan yang datang di hidup kita, mustahil kita akan benar-benar merasakan kebahagiaan, karena dapat merasakan kebahagiaan yang sebenarnya setelah melalui kesulitan. semakin besar kesulitan yang dapat kita lewati maka semakin besar pula kebahagiaan yang dapat kita rasakan.

Rasa puas saat kita mendapatkan hadiah ke tiga, tetapi akan lebih puas lagi kalau kita mampu meraih hadiah pertama. dan kesulitan untuk mendapatkan hadiah pertama tentu saja akan lebih sulit dibandingkan dengan saat mendapatkan hadiah ke tiga.

Seorang murid yang dapat lulus UN akan merasa puas, tetapi bisa dia mampu lulus dengan nilai tertinggi di banding dengan teman-temannya, akan merasakan kepuasan tersendiri yang lebih besar pula.

kenapa kita harus bersyukur saat kesulitan itu datang?

karena dengan datangnya kesulitan itu, kita memiliki kesempatan lagi untuk membuktikan bahwa kita lebih mampu untuk menyelesaikan kesulitan yang ada. mungkin pada kesulitan yang pertama kita gagal menghadapinya, tetapi tidak untuk kali ini. Dan ingat jangan sampai kita terjatuh dalam kesulitan yang sama dua kali.

Dan bila kesulitan yang datang adalah sama halnya dengan kesulitan yang sama seperti yang telah kita hadapi sebelumnya dan kita sukses melaluinya, maka kita tidak akan menganggap itu sebagai suatu kesulitan walaupun bagi orang lain itu merupakan sebuah kesulitan yang belum mereka mampu hadapi.

Ingatlah, bahwa sebesar apapun kesulitan yang datang, Allah adalah yang lebih Maha Besar, tak ada kesulitan yang tak mampu kita hadapi seandainya kita memiliki Allah dan Allah memudahkannya.

Tetapi saat kita lupa kepada Allah, yang telah memberikan kesulitan itu kepada kita, maka kita akan merasa sangat sulit untuk menghadapinya karena kita merasa sendiri. Maka ingatlah janji Allah, bahwa bersama kesulitan ada kemudahan, bukanlah kemudahan itu datang setelah ada kesulitan tapi Allah mendatangkan kemudahan dan solusinya bersamaan dengan kesulitan yang didatangkanNya.

maka bersyukurlah, bahwa Allah masih mempercayakan kesulitan itu kepada kita, karena Allah hendak memberikan kemudahan kepada kita.

Dan ujian akan selalu membuat kita merasa senang, puas, bahagia bila mampu menyelesaikannya. dan saat kita belum berhasil, ingatlah bahwa Allah mungkin akan memberikan kita kesempatan di lain waktu untuk mampu menghadapi kesulitan itu

Saat kita mengatakan bisa, dan Yakin kepada Allah, adakah yang mampu melemahkan kita?
termasuk kesulitan sebesar apapun???

Wallahu Alam

Monday, April 05, 2010

dilema

kadang dalam hati sangat dilema ketika mengutip ayat maupun membahasnya... kenapa??
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.(Ash Shaffat:3)

walaupun mungkin banyak yang akan berkomentar, ahh.. lagak loo ngomong kaya githu, padahal kamu juga masih belum baik.. ngomongnya aja yang ayat.. tapi kelakuan jauh..

huhh.. itulah beban yang kurasakan..
kalaupun tidak ada yang berkata demikian kepadaku, tapi hatiku yang selalu meneriakiku tentang hal ini..

Mungkin aku bukanlah orang yang baik, tapi aku adalah orang yang akan selalu ingin benar.. bila ada yang salah pada diriku, dan aku tahu itu salah, maka aku akan berusaha untuk meninggalkannya.. atau memperbaikinya.. (maka daripada itu, bila ada yang ingin menyampaikan uneg-unegnya padaku, sangat dipersilakan, asal ada alasannya yang benar)

aku adalah orang yang sangat kritis, dan kadang miris melihat kehidupan disekitarku. mungkin karena sikapku yang 'gatal' untuk mengusik ketidak-benaran, maka kadang aku memilih untuk menjauhi semua itu, dan berusaha sedikit demi sedikit untuk mengingatkan..

makanya aku lebih suka mengungkapkan semua itu lewat tulisan, berharap tidak ada yang merasa terhakimi oleh diriku..

tapi, ya itu tadi.. dilema..
dan kadang-kadang dengan alasan inilah orang akan banyak berdalih, penting memperbaiki diri dulu baru orang lain.. (nah kalo ini yang paling tidak setuju, dalam aplikasinya tentunya, bukan pada teorinya) pada dasarnya atau pada teorinya sich konsep ini bagus, malahan saya katakan bagus banget, tapi pada akhirnya pada saat aplikasinya menjadi suatu dalih yang "khas" untuk kita tidak berbuat..

bukankah.. Allah memerintahkan untuk amar ma'ruf nahi munkar.. merubah suatu ketidak benaran dengan tangan, lisan, dan hati...menyeru kepada jalan Allah, saling menasehati...

Bagiku, masalah akhlaq adalah buah dari Akidah dan syariah.. jadi perbaiki dulu akidahnya...

katakan salah bila aku salah dan katakan benar apabila aku benar...
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (Al Hijr:94)

Kematian

Saat kita mendengar kata kematian apa yang terlintas di benak kita?
o.. orang lain meniggal
ahh.. masih lama..
takutt...
kesedihan..

Adakah yang saat disebut kematian akan seketika terlintas,, besok.. ya besok aku akan mati...

cukup wajar memang, bahwa manusia hidup tapi tak banyak yang menyadari akan makna kematian itu sendiri. kalo kita main pasang-memasangkan kata.. tua-muda, kaya-miski, hidup.. pasti mati...

nah. mungkin kita sendiri tidak sadar (tidak merenungkan-pen) bahwa kita ini memang hidup, dan saat kita menyandang kata hidup, kita pasti akan mati.. bukan nanti, tahun depan.. tapi bisa saat ini juga kita mati..

Pernahkah ada orang yang bisa menebak kapan dia bakal mati? tidak ada!! (kecuali yang Allah kehendaki, tentu saja kalau ada adalah orang2 khusus, eitt.. tapi tunggu dulu... walau dalam ucapan orang tak ada yang tahu kapan dia kan mati, tapi dalam hati banyak yang yakin bahwa dia akan mati kalo umurnya dah diatas 65 tahun... benar???

kalau ga percaya... silakan tanya kedalam hati masing2.. (karena aku sendiri bisa dikatakan seperti itu, walaupun tak bisa dijadikan patokan bagi kebanyakan orang)

coba kita cek:
1. apakah kita masih malas untuk berbuat kebaikan
2. apakah kita merasa masih punya banyak waktu untuk mempersiapkan kematian kita
3. apakah kita lebih ingat saya belum memiliki ini, itu, belum bisa ini itu.. dari pada aku belum punya bekal mati besok
4. apakah kita masih tidak takut untuk berbuat kesalahan
5. apakah kita masih tidak bisa khusyuk dalam berbuat baik?

nah sekarang kita tanyakan kembali kepada diri kita? kapan kita akan dimatikan oleh Allah?

sadarkah bila kita bisa saja dimatikan Allah dengan sangat tiba-tiba?

ok, kita coba lagi telusuri lagi, hal apakah yang harus kita lakukan sebelum kematian menjemput kita:
1. amal sholeh
2. karir
3. rumah
4. mobil
5. uang
6. jodoh

nah, tanyakan kepada diri kita, selam 1 hari, 24 jam, 7 hari seminggu, dimanakh prioritas kesibukan kita, kita tempatkan?

sudahkah kita siap untuk hidup untuk mati kita?
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (ali imran :185)

Thursday, April 01, 2010

Futur

kadang perasaan ini mendatangi siapa saja yang jiwanya masih "kotor". termasuk sayalah korbannya.

sifat futur atau kadang kita menyebutnya dengan males, berkeluh kesah,dll biasanya semangat menjadi ga semangat lagi

kenapa saya menyebut penyakit ini menyerang kepada jiwanya yang masih "kotor"?
sebelumnya marilah kita bercerita dulu, penyakit futur ini biasanya melanda atau menyerang kepada seseorang dimana pada biasanya dia bersemangat untuk melakukan sesuatu kebaikan, tetapi lama-kelamaan merasa capek bosan akhirnya berujung kepada kemalasan dan berhenti dari melakukan kebaikan tersebut sama sekali.

kenapa bisa seperti itu?
sebenarnya lebih cocok bila ditanyakan kepada diri kita masing-masing. (bagi yang pernah merasakannya)

ok dah ketemu?
kalao dari saya, penyakit ini timbul karena banyak sekali perbuatan dosa yang dibuat sehingga menggiring kepada semangat diri "merasa malu" kepada Allah dan amalan baik kita tidak akan diterima sebelum kita memperbaiki dosa-dosa dan kesalahan tersebut.

Atau merasa jenuh terhadap rutinitas tersebut, dan masih banyak lagi.(silakan kalau ada yang mau menambahkan)

ok, sekarang balik kepada jiwa yang kotor.
kekotoran itu bisa dari maksiat yang kita perbuat
kekotoran karena lupa kepada Allah
Kekotoran merasa diri selamat dihadapan Allah
Kekotoran iman terhadap hari Akhir
Kekotoran karena merasa cukup bekal diri
Kekotoran merasa bahwa umur kita masih panjang

coba dibayangkan bila seorang itu :
yakin terhadap TUhannya
Yakin terhadap RasulNya
Yakin terhadap hari Akhir
Yakin terhadap kematian
Yakin terhadap neraka

dan kalau saya menyimpulkan, dengan kalimat:
barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir... Iman kepada Allah dan hari Akhir... 2 keimanan ini banyak sekali disebutkan dalam Al QUran dan Hadits secara bersamaan, karena Iman kepada Allah adalah sebagai landasan kita dalam berbuat kebaikan sedangkan iman kepada hari kemudian adalah motivasi kita dalam berbuat kebaikan.

Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang shaleh. (3:114)

orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian akan tedorong jiwanya untuk melakukan banyak kebajikan.

bagaimana cara mengobatinya:
sebenarnya banyak sekali mungkin artikel tentang hal ini, tetapi menurut versi saya yang saja jalani
1. kembali ingat kepada Allah, melalui mengkaji ayat-ayatnya,
2. berkumpullah atau bersamalah dengan orang-orang yang gemar berbuat baik
3. carilah semangat pendorong untuk melakukan kebaikan itu
4. buatlah dirimu merasa tertantang dan merasa kurang akan kebaikan
5. aplikasikan kebaikan yang sedang engkau kerjakan
6. lakukan kebajikan lain yang dapat mengimbangi dan tidak memupuskan dari kebiasaan baik kita
7. Curhatkan permasalahanmu dengan baik dan benar dan dengan orang yang tepat (jangan sampai di curhatin kepada orang yang malah bikin kita tambah futur)

Wallahu Alam

Thursday, March 25, 2010

Ghibah dan Bahayanya

pada tulisan sebelumnya sempat disinggung mengenai ghibah, mungkin sekalian untuk melengkapinya saja mengenai dan apa yang berhubungan dengan ghibah ini.

ghibah apa sich artinya? daripada me'reka-reka, mending langsung aja menurut penjelasan dari orang yang terpecaya (al Amin)

Al Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahihnya dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah? Para shahabat berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ، إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ

“Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia membecinya, jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak benar maka engkau telah membuat kedustaan atasnya.”

Di dalam Al Qur’anul Karim

“Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing (ghibah) kepada sebagian yang lainnya. Apakah kalian suka salah seorang diantara kalian memakan daging saudaramu yang sudah mati? Maka tentulah kalian membencinya. Dan bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat dan Maha Pengasih.” (Al Hujurat: 12)

Al Imam Ibnu Katsir Asy Syafi’i berkata dalam tafsirnya: “Sungguh telah disebutkan (dalam beberapa hadits) tentang ghibah dalam konteks celaan yang menghinakan. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyerupakan orang yang berbuat ghibah seperti orang yang memakan bangkai saudaranya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala … (pada ayat di atas). Tentunya itu perkara yang kalian benci dalam tabi’at, demikian pula hal itu dibenci dalam syari’at. Sesungguhnya ancamannya lebih dahsyat dari permisalan itu, karena ayat ini sebagai peringatan agar menjauh/lari (dari perbuatan yang kotor ini -pent). ” (Lihat Mishbahul Munir)

Suatu hari Aisyah radhiyallahu’anha pernah berkata kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam tentang Shafiyyah bahwa dia adalah wanita yang pendek. Maka beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَو مُزِجَتْ بِمَاءِ البَحْرِ لَمَزَجَتْهُ

“Sungguh engkau telah berkata dengan suatu kalimat yang kalau seandainya dicampur dengan air laut niscaya akan merubah air laut itu.” (H.R. Abu Dawud 4875 dan lainnya)

Asy Syaikh Salim bin Ied Al Hilali berkata: “Dapat merubah rasa dan aroma air laut, disebabkan betapa busuk dan kotornya perbutan ghibah. Hal ini menunjukkan suatu peringatan keras dari perbuatan tersebut.” (Lihat Bahjatun Nazhirin Syarah Riyadhush Shalihin 3/25)

nah, setelah mengetahui pengertiannya, yuukk kita kaji mengenai bahayanya:
1. Dosa,
karena perbuatan ini diharamkan oleh Allah dan Rasulnya. masih inget pengertian haram khan?
2. masuk neraka
nah loo.. apa buktinya, silakan baca QS 74:45, membicarakan yang bathil disana diataranya tafsirnya adalah termasuk Ghibah. ditambah lagi hadits dari Rasulullah saar isra Mi'raj
“Ketika aku mi’raj (naik di langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya dari tembaga dalam keadaan mencakar wajah-wajah dan dada-dadanya. Lalu aku bertanya: “Siapakah mereka itu wahai malaikat Jibril?” Malaikat Jibril menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya.” (H.R. Abu Dawud no. 4878 dan lainnya)
3.pahala kita dikurangi
nah, ditulisan sebelumnya telah disebutkan berupa hadits tentang hal ini
4. Allah membuka aib kita
nah, ini juga ada dalam hadits abu dawud (silakan di cari sambil belajar ya..)
5. ... lanjutkan saja sendiri.. dipandang dari segi sosial kemanusiaan dan kita sebagai manusia. juga konsep adil dan kebaikan

nah.. kawan-kawan semua, hati-hati nich terhadap bahaya ghibah, jangan terlena keasikan ngobrol ngerumpi malah jadi kebinasaan buat kita...

wallahu Alam

Wednesday, March 24, 2010

Perbuatan yang menyenangkan orang lain

tahukah kamu perbuatan yang menyenangkan kita tetapi juga dapat menyenangkan orang lain?

Ghibah.. atau bahasa kerennya membicarakan keburukan orang lain.

Suatu hal yang sepele memang, dan banyak orang menyukai perbuatan ini, terutama kaum wanita (bukan maksud diskriminasi,karena demikian di Quran disebutkan secara khusus, kalo ga percaya buka QS 49:11). saat kita ngobrol bersama teman-teman, ngerumpi, dari obrolan ringan kebanyakan akan berujung kepada membicarakan keburukan orang lain atau kekurangan orang lain.

padahal jelas tuch di ayat di jelaskan larangannya

Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. Al Hujurat (49):11

lah, kan yang diomongin bener tuch?
kalo ga bener, berarti kita memfitnah orang yang kita bicarakan, dan hukumnya adalah lebih besar (memfirnah lebih kejam dari pada membunuh, hah lo. dikatakan pembunuh aja ga mau, apalagi ini lebih kejam lagi)


koq menyenangkan orang lain (orang yang kita bicarakan)?

soalnya, orang yang kita bicarakan tadi bakal dapat bonus pahala dari kita, semakin banyak kita membicarakan tentang dia, maka semakin banyak pula pahala yang kita transfer ke dia?

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasululloh SAW bersabda : “siapa yang merusak nama baik atau merusak harta benda orang lain, maka minta maaflah kepada saudaranya (sesama muslim) sekarang ini sebelum dinar & dirham / mata uang tidak berlaku lagi (har kiamat). Jika ia mempunyai amal baik maka sebagian amal baiknya itu akan diambil sesuai dengan kadar aniaya yang dilakukannya. Kalau ia tidak mempunyai amal baik, maka dosa orang yang dianiaya itu diambil dan ditambah ke dalam dosanya.” (Shahih Bukhari no.1171)

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasululloh SAW bersabda : “Tahukah kamu apa arti mukhlis / bangkrut / pailit?” Jawab para sahabat, "Mukhlis menurut kami ialah orang yang tidak punya uang dan tidak punya harta." Sabda Nabi SAW, " Sesungguhnya orang yang bangkrut (mukhlis) dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakat, dan membawa dosa karena dia pernah mencaci-maki (menggunjing/meng-ghibah) orang lain (sesama muslim), menuduh-nuduh orang, pernah memakan harta orang, pernah membunuh orang serta dia pernah memukul orang lain. Kemudian dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (Shahih Muslim no.2211)


sebenarnya masih banyak bahaya ghibah yang lain, tapi sementara ini dulu aja...
(ada yang mau transfer pahala ke saya???)

Wallahu Alam bi Shawab

Tuesday, March 23, 2010

9:24 manakah yang lebih engkau cinta?

merasa tersindir dengan ayat ini 9:24
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

menengok kembali ke belakang, ternyata kehidupan sebagian besar manusia pada umumnya telah diisi oleh delapan hal tadi sebagai prioritas hidupnya. menengok saja kepada diriku, senin-jumat aku menghabiskan banyak waktuku bekerja jam 8-17, itupun kalo ga ditambah nongkrong dulu internatan dikantor atau ada kerjaan lain. tapi sebelum itu, bangun pagi, siap-siap untuk bekerja, dan sorenya atau malamnya istirahat, berjalan sampai jumat.

Kesempatan tinggal sabtu dan minggu,apakah untuk Allah Rasul dan berjuang dijalanNya?
ternyata tidak, sabtu minggu ku kuhabiskan bersama keluarga, istirahat, jalan-jalan, menenangkan diri (baca= jiwa)

Difikir kembali, manakah wujud cinta kita, cintaku kepada Allah, Rasul, dan Jihad dijalanNya?

Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah. dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal shaleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, (QS 9:120)

Kalau aku masih menyangkal, khan aku sudah sholat, puasa, zakat, haji, sedekah, baca Quran, berbuat baik kepada orang lain, bekerja juga niatnya ibadah?

nah, mungkin yang harus ditanyakan lagi adalah, definisi cinta kepada Allah, Rasul,dan jihad itu seperti apa?

kalau menilik kepada QS 9:120 tadi, ciri cinta itu adalah menyertai Rasul. Ngapain sich Rasul? Bekerja dari senin-jumat, trus sabtu minggu istirahat? apa yang Rasul perjuangkan, ibadah mencari rezeky untuk keluarganya saja? dan bagaimana juga dengan para sahabat yang menyertainya? hingga diayat tersebut dijelaskan kondisi orang yang berjuang itu kepayahan, kehausan, kelaparan, membuat orang kafir marah.

Atau jangan-jangan kehadiran kita ditengah-tengah orang kafir malah menyenangkan mereka?

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun

mungkin menengok kekanan kekiri, dimana banyak sekali bencana yang menimpa diri kita, mungkinkah merupakan salah satu ciri dari "keputusanNya" itu?

Wallahu Alam hanya unek-unek dalam hati yang belum tertenangkan...

Thursday, March 18, 2010

TErbanglah

Terbanglah wahai jiwa
Bebas lepaslah
Hanyutkan dirimu bersama angin
Dan larutkan jiwa bersama air

Biarkan jiwamu bebas lepas
berialh warna pada dunia

Tuesday, March 02, 2010

bernafas

Hari ini aku bisa bernafas
Karena aku hari ini bisa merasakannya sesaknya udara saat memasuki rongga dadaku
Walau bagaimanapun, ini kurasa lebih baik
Karena hari ini aku benar2 bisa merasakan bernafas

Aku merasa bebas bernafas
Bebas merasakan udara disekitasku
Sedikit demi sedikit beban itu rontok dari pundakku
Merasakan celah celah sempitnya
Sedikit demi sedikit merasakan air yang melewati sela selanya

Aku bisa berdiri
Merasakan kerikil-kerikil yang menusuk di kakiku
Merasakan duri-duri yang ada disekitarku
Dan aku merasa kembali melihat hidupku
Inilah kenyataan kawan

Bosan aku hidup dalam mimpi
Sembunyi dan terus sembunyi di semak berlumut yang bau
Aku lebih baik berdiri sendiri dan bangun dari mimpi
Walau kenyataan ini berat untuk dihadapi
Tapi tantangan ini, aku tak akan berhenti

Ternyata hanya sumbat kecil yang selama ini mengganjal
Terasa berat, karena terhimpit oleh beban yang lebih berat
Aku merasa hidup
Mungkin karena hasrat yang selama ini aku pendam
Aku simpan hingga busuk
Telah ku tumpahkan
Dan lega rasanya

Aku bisa bernafas lagi
Merasakan sesaknya udara yang berebut mengisi dadaku
walau bekas luka itu masih menganga
Tapi baiklah,aku toh masih bisa berdiri
Membuka mata, menatap hidupku sendiri
Peduli apa, pada apa yang akan terjadi

Aku merasa bebas
Dan aku akan tetap berdiri
Dan kemudian berlari meninggalkan kebusukan yang kau miliki
Aku akan berlari sendiri
Karena engkau tak pernah mau
Aku membersihkan ruanganmu

Aku mau berlari
menyongsong matahariku
Biruku
Hidupku
Dan bernafas bebas lagi....

Monday, March 01, 2010

2 Dimension

Benarkah ada manusia yang memiliki dua dimensi dalam hidupnya
Tepatnya, benarkah aku memilikinya
Dua jiwa yang terperangkap dalam satu tubuh
Bergerak dan bergantian, kadang berkelahi dengan diri sendiri

Daisuke...
Satu tokoh yang sangat kusuka, dua jiwa dalam satu tubuh
Menegaskan, dialah aku
Benarkah ada kenyataan yang seperti itu
Benarkah aku memiliki dua 2 jiwa dalam diriku
hidup dalam dua dimensi

tapi kadang ku merasa, bahwa aku tetaplah satu
Karena setengah dari bagianku kutemui pada orang lain dalam hidupku
Bisa merasakannya dan mengerti seperti halnya diriku
Walau kadang kupungkiri dan kutolak dengan akalku
Dan tetap, aku belum menemukan jawabannya
Apakah memang aku benar hidup dalam dua dimensi

Biru

Warna apa yang kusuka?
Selalu satu warna jawabannya
Biru...

aku sendri tak tahu mengapa sangat nyaman dengan warna itu, sedangkan hal-hal yang terkait dengan hidupku tak banyak yang berwarna biru. Saat ini hanya jaket yang melekat ditubuhku yang warnanya biru dan selama ini, hitamlah warna yang melekat di diriku, dan itupun bukan pilihanku.

Tapi berjuta kalipun orang bertanya apa warna yang kusuka?
Satu jawaban biru...

Sedangkan kalau aku tak selamanya biru menjadi pilihanku
Aku suka warna hijau
Suka warna merah
Suka warna putih
Suka warna hitam
Dan suka warna cerah...

dan hampir tak ada barang-barang yang kumiliki dan kupilih berwarna biru, tetapi kenapa aku selalu merasa biru?

Aku selalu biru, walau aku tampak selalu hitam...

Malam

Malam adalah rumahku
Tempatku bisa bersembunyi
Dari mata-mata yang membenci
Dan dari diri sendiri

Kadang ku merasa seperti pengecut
Seperti anak kecil yang ketakutan berlari
Meringkuk disudut gelap rumah
Menghindari cahaya yang seakan membakar kulitku

Aku sudah seperti makhluk malam
Yang takut akan siang
Dan damai dalam malam
Malam yang mendamaikanku
Dan menyembunyikanku..

Ilalang

Ilalang
Saat ini ku merindukan ilalang
Rindu akan harum wangi baunya
Dan gemerisik suara gesekan daunnya

Ilalang
Dimana kita sembunyi dari mereka yang ingin menelanjangi diri ini
Seperti ingin menyatu bersama ilalang
Merasakan kelemahannya
Saat daun keringnya diterbangkan angin
Tapi cukup kuat untuk menggores kulit siapa yang menerobosnya

tak tahu ku mengapa merindu ilalang
Hanya wanginya yang seperti mendekap hatiku
Dan tajam daunnya yang mengiris jantungku
Tapi tetap tak tahu
Hanya merindu...

Menerima

Apa yang akan kau lakukan
Jika takdirmu belumlah sebuah putusan akhir
Dan masih bisa engkau ubah
Janganlah diam

Dan bila segala upaya telah engkau lakukan
Untuk menjinakan singa yang mengancammu
Dan engkau tak berdaya
Hanya bisa menerima dan menghindarinya
Maka, terimalah takdirmu

Karena mungkin itulah yang terbaik bagimu
Di balik lemahnya dirimu saat ini
Berbaliklah, tapi jangan berlari
Susunlah tekatmu dan kuatkan dirimu
Hingga bila sampai waktumu
Tantanglah kembali singa itu
Hingga dia benar-benar jinak disampingmu

Banyak sekali kenyataan hidup
Mau tidak mau kadang tak bisa kita memilih
dan kita terpaksa dipilihkan dan terpaksa menerima pilihan
Terimalah, karena bisa jadi itulah takdirmu
Yang terbaik bagimu

Tapi, janganlah diam
Beranilah untuk berjuang
Menggeliat bila hanya itu yang engkau bisa
Dan tunjukan, bahwa engkau masih hidup
Setidaknya nyalimu tak pernah surut


Menerima tak berarti kalah
Karena kita tak pernah bisa melihat
Dunia ini dari empat dimensi
Kadang mata tertutup
Bahwa hidup kita sebenarnya menjadi lebih indah

Seperti masa lalu yang tak akan pernah bisa kita pungkiri
Tak bisa kita tolak atau kita ubah
Tapi tak perlu engkau sesali
Karena kita sekarang masih tetap bisa berdiri
Sekarang, waktunya kita menjadi diri kita
Tegak berdiri kembali

Terimalah apa yang telah engkau miliki
Dan raihlah apa yang engkau mimpi
Tapi ingatlah untuk tetap berpijak pada bumi
Karena dunia mimpi memang kadang lebih indah
Tapi itu bukanlah hidup
Disinilah, diatas tumpukan duri kita berdiri
Semakin kuat dan semakin berani
Untuk mengejar apa yang ada di indah mimpi

Tak selamanya menerima itu adalah kelemahan..

Monday, February 15, 2010

Pohon yang Baik

Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.

Menggambarkan sebuah pohon yang baik itu seperti jiwa, orang yang baik pula. dimana orang yang baik adalah orang yang berguna bagi orang lain, yang mampu memberikan buahnya kepada banyak orang di sekitarnya. mungkin ini terkait dengan sabda Rasulullah:
"Paling baik orang diantaramu adalah orang yang banyak berguna bagi
orang lain"

Beberapa hari ini selalu terfikir akan hal itu. sudahkan aku bermanfaat bagi orang lain. benarkah aku sudah bermanfaat bagi orang lain.

5 hari dalam seminggu, aku sibuk dengan urusan dunia, mencari "nafkah" untukku dan keluargaku (salah satu alasan yang kubuat atas kesibukanku mengejar dunia). 2 hari dalam seminggu, mungkin ku habiskan bersama keluarga, dan orang-orang terdekatku. lalu dimana letak "kesalehan sosial"-ku (meminjam kata dari Pak Miftah Faridh). ternyata aku orang yang tak berguna bagi orang-orang disekitarku.

Menjalani dan menghabiskan waktu hanya untuk memenuhi kewajibanku, atau sekedar menggugurkan kewajibanku.

Mengingat orang-orang terdahulu, ternyata orang-orang baik (benar) dahulu adalah orang-orang yang pada dasarnya adalah orang-orang yang gemar berbuat baik.

Bagaimana Muhammad Bin Abdullah remaja, menjadi orang yang sangat dipercaya kaumnya, selalu menyambung tali silaturahim, mencintai anak yatim, dan ringan tangan terhadap orang-orang disekitarnya. Sebelum akhirnya Belia SAW diangkat menjadi Nabi dan RasulNya

Bagaimana Musa AS. pemuda musa yang gemar berbuat baik, menolong kaum yang lemah dari bani israel yang dijajah firaun. menolong orang lain yang kesulitan, seperti membantu penggembala memberi minum onta mereka.

Bagaimana Salman Al Farizy, selalu menjalankan apa yang dia yakini baik, menjaga api-api para kaum majusi penduduk persi.

bagaimana Abu bakar As Shiddiq, yang menjadi seorang dermawan dimasanya.

yang pada Alhirnya, mereka ditunjuki Allah kejalanNya, memberikan mereka hikmah dan pengetahuan.

kembali ke diri, apa yang telah kuperbuat untuk orang lain, disekitarku. ternyata setelah kulihat, betapa kecilnya "dunia"ku, hanya sebatas aku, keluargaku, dan orang-orang terdekatku.

Pohon baik, akan dirasakan manfaatnya oleh orang-orang disekitarnya, sehingga ketiadaan pohon tersebut akan menjadi kehilangan yang sangat orang-orang disekitarnya.

Bila Allah memanggilku sekarang, mungkin hanya keluarga dan orang-orang terdekatku yang merasa kehilanganku. betapa tak bergunanya aku.

ternyata aku bukanlah orang yang baik, hanya cukup menjadi bagian keluarga yang baik, atau teman yang baik (mungkin itupun tak aku miliki)

Sedang dalam masyarakat dan orang-orang disekitarku, aku bukanlah apa-apa.

Aku bukanlah apa-apa... hanya titik hitam kecil disudut hitam kelam ruangan kehidupan ini...

15 Februari..

Dua tahun lalu.. tepatnya 14 februari 2008, aku menginjakkan kakiku di bekasi, kota baru bagiku. Setelah melalui perjalanan panjang, akal, hati, perasaan, hingga menuntun langkahku untuk berada di kota itu. Bekasi, awal kehidupan dunia perjuangan duniaku, mencari dan mengejar duniaku.

Di kota itu, bertemu dengan orang baru, suasana baru, kehidupan baru. Menemukan banyak orang, tetapi juga banyak meninggalkan orang lain. sudah menjadi aturannya, ada yang datang dan ada yang pergi. Hanya kesedihanku, bila perpisahan itu tak meninggalkan manfaat bahkan meninggalkan luka. Sahabat, maafkan aku...

Kembali ke kota itu, kota yang juga menyusun puing karakter hidupku, kota yang menyusun melengkapi puzzle kehidupanku, dan kota yang menjadi bagian dari hidupku

banyak memori yang tersimpan akan kota itu, dan kubiarkan semua terekam disini, di mata, kepala, dan hatiku. bahwa kota itu pernah menjadi bagian hidupku. semua cerita masih kuingat, tak lengkap tapi cukup untuk menjadi sebuah cerita hidupku.

dan hari ini, telah kutinggalkan kota itu, seminggu yang lalu, ke kota baru, karawang, kota sembilan matahari.


Bekasi, salah satu dalam awal perjalanan hidupku....

Wednesday, February 10, 2010

Pagi di Karawang

Pagi ini, terbangun dan merasakan hawa di tempat baru.. Karawang. tak seburuk yang kubayangkan.. bahkan tidak buruk sama sekali, sungguh picik pikiranku dulu. Ternyata keindahan itu bisa didapat dimana saja, karena letak keindahan itu ada di hati kita, dan bagaimana mata itu memandang. Agak melenceng dikit, tentang bagaimana cara memandang itu. seperti halnya sang pelukis akan lebih melihat keindahan pada sepatu yang rusak daripada sepatu baru, pada gubuk yang reot daripada rumah mewah, dan pesawahan daripada gedung-gedung mewah di perkotaan.

Karawang, kata orang kota yang sangat panas, kota dengan 9 matahari kata orang-orang. Memang karawang panas, aku juga merasakan akan hal itu. dan penduduk karawang pun memang mengakui demikian adanya, dan usut punya usut bukan karena menjadi kawasan industri yang menjadikan karawang panas, tetapi memang karena demikian halnya. Ini diakibatkan oleh dekatnya karawang dengan pantai , kata salah seorang pribumi disini saat di tanyakan tentang panasnya karawang.

tapi dibalik semua itu, pagi ini.. saat melihat matahari dipagi hari.. sepertiku melihat syurga di dunia. Di atas semua kesumpekan dan panasnya karawang, melihat matahari pagi yang begitu indah dan sangat terasa sekali keindahannya. dan pagipun terasa sangat nyamannya...

dimanapun berada, di Bumi Allah ini, adalah tempatku berada. semakinku mencintaiMu ya Allah..

Subhanallah, Ma khalaqta hadza bathila...