Tuesday, September 02, 2014

Antara Sabar Dan Mengeluh

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Di waktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.

"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu, tidak lain pasti karena tidak pernah risau dan bersedih hati."

Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, ''Apakah katamu hai saudaraku? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan duka cita dan luka hati karena risau, dan tiada seorangpun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abul Hassan bertanya," Bagaimana hal yang merisaukanmu?"

wanita itu menjawab," Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing qurban, dan aku mempunyai dua orang anak yang sudah bisa bermain, yang satu masih menyusu. Ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata kepada adiknya," Hai adikku, sukakah aku tunjukan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing?"

Jawab adiknya," Baiklah kalau begitu."

Lalu disuruh adiknya berbaring dan disembelih leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancar keluar. Akhirnya ia lari ke bukit dimana ia akhirnya dimakan oleh serigala. Lalu ayahnya pergi mencari anaknya hingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya, habis melepuh kulit badannya.

Berita ini terdengar oleh anakku yang telah menikah dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pingsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya,"Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat berat itu?"

Wanita itu menjawab,"Tiada seorangpun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh, melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapatkan ganti kecuali sia-sia belaka."

Demikian cerita diatas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh Islam dan dimiliki,oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan cobaan dari Allah. Karena itu Rasulullah SAW bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadits qudsi:
"Tidak ada balasan bagi hambaKu yang mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh Islam dan hukumnya haram. Karena itu Rasulullah SAW bersabda:
"Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."

Dan sabdanya pula," Mengeluh itu termasuk kebiasaan jahiliyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum bertobat, maka Allah akan mengenakan baginya pakaian dari api neraka." (HR .Imam Majah)


No comments: